METRO – Beberapa Kegiatan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Metro yang menjadi sorotan dan dugaan adanya Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) ditahun 2020
Sekretaris DLH Kota Metro, Yerri Noer Kartiko mengatakan, program yang ada dibidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah yang dilaksanakan tahun 2020 yang sedang menjadi sorotan.
Mulai dari pengelolaan sampah, penarikan retribusi, perawatan suku cadang dan bahan bakar minyak yang saat ini sedang disoal oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Metro.
“Selain anggaran rutin tadi, ada satu lagi terkait dengan kegiatan fisik di TPAS (Tempat pembuangan akhir sampah). Tapi PPTK (Pejabat pelaksana tekhnis kegiatan) itu bukan Kepala UPT TPAS, melainkan Pak Erfano. Itu yang menjadi sorotan tahun 2020,” kata dia, Senin (14/3).
Dia menjelaskan, untuk penunjukan PPTK itu tidak ada yang dipermasalahkan.
“PPTK itu keputusan kadisnya. Mau dibantu oleh siapa ga ada masalah. Namun, untuk yang di soal kali ini kan masih dugaan. Namanya dugaan itu kan harus dibuktikan. Nah, untuk membuktikannya maka dipanggil para saksi-saksi oleh Kejari dan dokumen serta semua pihak yang ada di kegiatan tersebut dimintai keterangan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk saksi-saksi yang diminta keterangan selain dirinya ada juga rekan lainnya yang telah dimintai keterangan.
“Untuk yang dipanggil dari Dinas LH ya, Pak Kadis, saya, pak Dedy, Erfano, mas Singgih bendahara, Khairul Anung itu diproses penyidikan. Pihak ketiga ada juga, semua pasti dimintai keterangan. Oh iya, kepala UPT TPAS juga,” jelasnya.
Yerri mengungkapkan, setelah adanya proses penyidikan ini jelas pihaknya masih menunggu hasil selanjutnya.
“Ini kan masih diduga dan tinggal dilihat apakah terdapat bukti secara sah dan meyakinkan, terjadi tindakan melawan hukum atau ketidaksesuaian dengan hukum atau pelanggaran korupsi atau yang lainnya,” ungkapnya.
Kesempatan yang sama, Kasi di Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah, Erfano Agustian yang ditunjuk sebagai PPTK kegiatan tersebut enggan untuk memberikan komentar banyak terkait masalah tersebut.
“Iya saya ga berani kasih komentar apa apa dulu sekarang. Ya, banyak yang diperiksa tapi saya ga bisa sebutin, saya takut ada kesalahan kalau ikut berkomentar,” kata dia.
Dia menyebut, untuk kegiatan tersebut tidak hanya dirinya saja yang terlibat. “Saya kerja kan ga saya doang. Ada pimpinan, nanti yang atas ngomongnya apa saya ngomongnya apa jadinya takut polemik. Kalau udah diperiksa begitu saya mikirin diri saya sendiri dulu gak mikirin yang lain,” tutupnya. (ndi/din)



















