PENDIDIKAN

Optimalisasi Peran KWT Berkah Lestari Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Melalui Pelatihan Hidroponik Tanaman Sayuran Di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu

Cakralampung.com – Ketahanan pangan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga hasil kolaborasi seluruh elemen masyarakat.

Hal ini dibuktikan oleh para perempuan di Dusun Pandan Surat, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, yang berinisiatif mengembangkan pertanian hidroponik bersama tim dosen dari Program Studi D3 Hortikultura.

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini diketuai oleh Ir. Henni Elfandari, S.P., M.Si., dengan anggota tim dosen yaitu Ir. Ferziana, M.P., Sigit Ardiansyah, S.P., M.Tr.P., Ir. Mustika Adzania Lestari, S.P., M.P., Hevia Purnama Sari, S.P., M.Si., Ir. Desty Aulia Putrantri, S.P., M.P., Annisa Fitri, S.P., M.P., Reza Zulfahmi, S.P., M.Si., Abu Haris Husain, S.P., M.P., Herfandi Lamdo, S.P., M.Si., dan Emi Yunida, S.P., M.P.

PKM ini juga dibantu oleh empat mahasiswa Program Studi Hortikultura yang berperan aktif dalam menyiapkan alat, bahan, serta membantu peserta selama praktik hidroponik berlangsung. Kolaborasi antara dosen, mahasiswa, dan masyarakat ini menunjukkan penerapan nyata ilmu pengetahuan di lapangan.

Kegiatan yang digelar pada Rabu, 20 Agustus 2025, diikuti oleh 30 anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Berkah Lestari yang diketuai oleh Ibu Dwi Meilani. Para peserta mendapatkan pelatihan dasar pertanian hidroponik, mulai dari persiapan media tanam, pemberian nutrisi, hingga teknik perawatan tanaman agar produktif dan berkelanjutan.

Sebagai bentuk dukungan nyata, Tim PkM juga menyerahkan bantuan berupa paket Hidroponik Kit, nutrisi AB Mix, dan alat ukur TDS meter kepada KWT Berkah Lestari. Bantuan ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan sistem hidroponik sederhana di pekarangan rumah masing-masing anggota.

Menurut ketua tim, Ir. Henni Elfandari, kegiatan ini bukan hanya memperkenalkan teknologi pertanian modern, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi perempuan desa.

“Saya dan tim ingin ibu-ibu di desa memiliki keterampilan baru yang bisa langsung diterapkan di rumah. Hidroponik bukan hanya soal menanam, tetapi juga peluang usaha yang menjanjikan jika dikelola dengan baik,” ujarnya.

Ketua KWT, Ibu Dwi Meilani, menyampaikan apresiasi atas pelatihan yang diberikan.

“Kami sangat terbantu dengan kegiatan ini. Selama ini kami berpikir bertani harus punya lahan luas, ternyata tidak. Dengan hidroponik, kami bisa menanam sayur segar untuk keluarga dan bahkan menjual hasilnya,” katanya penuh semangat.

Sementara itu, salah satu anggota KWT, Nurhayati (42), mengaku mendapatkan banyak manfaat dari kegiatan tersebut.

“Awalnya saya tidak tahu cara menanam tanpa tanah. Sekarang saya bisa membuat rak hidroponik sendiri di halaman rumah. Hasilnya cukup untuk kebutuhan dapur sehari-hari,” tuturnya sambil tersenyum.

Melalui kegiatan ini, KWT Berkah Lestari membuktikan bahwa keterbatasan lahan bukanlah penghalang untuk berproduksi. Hidroponik menjadi langkah kecil namun bermakna bagi perempuan desa dalam mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. (*)

Ditulis oleh :
Henni Elfandari, S.P., M.Si.
Ketua Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat

What's your reaction?

Related Posts

Load More Posts Loading...No More Posts.