Cakralampung.com – Pembelajaran pajak, khususnya Pajak Penghasilan (PPh) Pemotongan dan Pemungutan, seringkali terasa rumit karena aplikasi resmi seperti CoreTax tidak bisa digunakan sebagai alat latihan/praktik.
Namun, kini ada terobosan baru yang datang dari Politeknik Negeri Lampung (Polinela). Tm peneliti yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Program Studi Akuntansi Perpajakan berhasil menciptakan aplikasi simulasi CoreTax berbasis Microsoft Excel.
“Inovasi ini dirancang khusus sebagai alat bantu belajar yang mudah diakses dan gratis, ” tegas Ketua Tim Peneliti Damayanti, S.E., M.M., Ak., CA., BKP., (Selasa, 16 September 2025).
Damayanti menjelaskan, ide ini berawal dari kebutuhan akan media pembelajaran yang bisa menggantikan aplikasi asli.
“Aplikasi perpajakan yang ada saat ini tidak bisa dipakai untuk simulasi. Padahal, praktik langsung sangat penting dalam memahami PPh,” ujar Damayanti.
Berbeda dengan aplikasi pajak sebelumnya, terang Damayanti, seperti e-SPT atau e-faktur yang memiliki versi dummy, CoreTax resmi tidak menyediakan fitur tersebut.
Karena itu, tim peneliti berinisiatif menciptakan versi tiruannya sendiri menggunakan Microsoft Excel.
“Kenapa Excel?, ” kata Damayanti, Sebab, terangnya, selain sederhana, aplikasi ini tidak memerlukan koneksi internet, sehingga biaya praktikum bisa ditekan.
” Ini sangat menguntungkan baik bagi dosen maupun mahasiswa,” jelasnya.
Meskipun masih dalam tahap awal dan memiliki keterbatasan—fokusnya baru pada kewajiban PPh Pemotongan dan Pemungutan—aplikasi ini akan terus dikembangkan.
Diketahui, Tim peneliti yang beranggotakan Umarudin Kurniawan, S.E., M.S.Ak., Depita Anggraini, S.E., M.S.Ak., serta dua mahasiswa, Agung Tri Wibowo dan M. Zufar Nuruddin Tito.
Mereka berkomitmen untuk terus menyempurnakan aplikasi ini. Bahkan, ada kabar baiknya, yakni, aplikasi CoreTax dummy ini akan dibagikan secara gratis kepada siapa pun yang membutuhkan.
“Kami tidak hanya akan membagikannya untuk dunia pendidikan tinggi, tapi juga untuk siswa SMK, atau masyarakat umum yang ingin belajar pajak,” tutur Damayanti.
Inovasi ini diharapkan bisa menjadi solusi praktis yang membuat pembelajaran pajak lebih efektif dan terjangkau, membuka jalan bagi siapa saja untuk menguasai salah satu ilmu penting dalam dunia bisnis dan keuangan. (*)



















