Cakralamping.com – Dalam rangka studi tiru penerapan Integrasi Layanan Primer (ILP), Dinas Kesehatan (Dinkes) bersama DPRD Kabupaten Pesawaran melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
“dalam implementasi ILP di tahun 2025, berfokus pada siklus hidup pelayanan kesehatan yang harus sampai ke desa, ” terang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran, Media Aprilian tadi siang.
Diakuinya bahwa implementasi ILP ini sudah launching di bulan Juli 2024 lalu, namun belum maksimal.
“Beberapa puskesmas di Kabupaten Pesawaran sudah memulai mengimplementasikan ILP, namun dalam pengkajian dan masih mempelajari penguatan lintas sektoral sampai ke desa, melalui Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Puskesmas Desa (Puskesdes), ” Imbuhnya.
Dalam kunker dalam rangka menimba ilmu ILP, ada isu negatif. Ada dugaan dana pembiayaan yang dibebankan di diskes.
“Usulannya kan ke ketua dewan, rupanya informasinya yang berangkat itu tiga jadinya. Dan yang ikut Wakil Ketua I Pak Nasir, Ketua Komisi IV Rinaldi dan satu anggota Komisi IV Lenida,” ucap narasumber yang enggan menyebutkan namanya.
Diterangaknna bahwa mereka pergi bersama tiga orang dari awal kepergian yang ikut dari tanggal 20 sampai dengan tanggal 22 Januari.
“mereka menggunakan pesawat dan hotel sendiri, perjadin-nya juga sendiri, sedangkan kami kan naik bus,” Ucapnya.
Saat ditanya, pembiayaan perjalanan dinas bagi DPRD setempat yang mengikuti kunker bersumber dari pihak Dinas Kesehatan, ia menyangkal bahwa tidak ada pembiayaan dari Dinas Kesehatan.
“Kegiatan itu dibiayai oleh masing-masing Puskes. Kalau pembiayaan dewan kayaknya pakai perjadin-nya Ketua DPRD atau Wakil Ketua DPRD, karena mereka berangkat sendiri hotel juga mereka yang pesan sendiri, termasuk tiket pesawatnya. Dinas tidak ada biayanya, karena memang kami tidak ada anggarannya,” kilahnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Sekretaris DPRD Kabupaten Pesawaran, Toto Sumedi saat ditanya soal siapa saja anggota DPRD yang mengikuti kunker bersama Diskes Pesawaran terkesan ada hal yang ditutupi. Lantaran dirinya selaku sekwan tidak mengetahui pasti tentang agenda kunker tersebut.
“Kunker yang kamu tahu itu yang mana? kalo kunker bersama Dinas Kesehatan langsung saja konfirmasi ke pak Nasir atau ke Dinas Kesehatan. Itu hanya pimpinan sama beberapa komisi IV kan bidang kesehatan. Wakil Ketua I, Ketua Komisi IV sama sekretaris Komisi IV kalau ga salah. Kalau dalam rangka itu tanya saja langsung ke Dinas kesehatan perihal detailnya,” kata Toto Sumedi.
Sebelumnya, Toto Sumedi mengatakan bahwa kunker ini diikuti sekitar 4 orang dari DPRD Kabupaten Pesawaran. Dan ia sebagai sekretariat hanya memfasilitasi saja, terkait teknis pelaksanaannya di Dinas Kesehatan.
“Kalau saya hanya memfasilitasi saja kan, mengenai teknis pelaksanaannya ada di Dinas Kesehatan, ” katanya.
“Kalau tidak salah ada lagi anggota Komisi IV itu yang ikut, kalau ga salah empat orang atau tiga orang, sekitar itu lah. Saya kurang paham juga siapa orangnya, Bu Lenida atau siap ya,” Tambahnya.
Terpisah, Ketua DPRD Kabupaten Pesawaran, Achmad Rico Julian saat di konfirmasi menerangkan bahwa kunker tersebut kewenangan dari Wakil Ketua I M. Nasir selaku koordinator pada komisi IV.
“Itu kemarin ke Waka I karena dibawah koordinator Waka I, karena komisi I dan II dibawah Waka II , Komisi III dan Komisi IV di Waka I, ” terangnya.
Sementara terkait masalah siapa yang akan dibawa dalam kunker ini bukanlah soal. Asalkan ada dananya.
“kalau masalah anggotanya yang ikut (kunker,red) itu sudah kewenangan masing-masing komisi dan kewenangan koordinator, saya tahu karena saya yang menandatangani itu,” tandasnya.
Diketahui, kunker tersebut, turut dihadiri oleh Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Pesawaran, M. Nasir, Ketua Komisi IV Muhammad Rinaldi bersama anggota komisi IV Lenida Putri, Kepala Dinkes Pesawaran, Media Apriliana, Sekretaris Andhika Abrin dan Kepala Puskesmas se-Kabupaten Pesawaran. (rfi/ndi)
