Siswi Diduga Dianiaya, Ibu Meninggal
Cakralampung.com – Ironisme di dunia pendidikan di Lampung kembali tercoreng, di saat tengah bebenah dengan melakukan berbagai upaya. Namun tercoreng akibat ulah oknum guru honorer MAN 2 Bandar Lampung.
Keluarga dari siswi S yang diduga dianiaya oleh oknum guru honorer, IS di MAN 2 Bandar Lampung, meminta agar oknum guru tersebut dipecat dari sekolah tersebut.
Pasalnya, akibat ulahnya, ibu dari siswi S, meninggal dunia diduga syok mendengar anaknya mendapat perlakukan tidak baik oleh oknum guru di sekolah ini.
“Saya tadi dipanggil ke sekolah untuk mediasi. Tapi tidak ada titik temu. Kami hanya minta oknum guru honorer ini dikeluarkan dari sekolah ini, ” tegas Zaini, orang tua dari siswi S.
Apalagi saat ini, keluarga mereka masih berduka setelah meninggalnya ibu dari siswi S ini.
Zaini juga berharap agar kepala sekolah (kepsek) tidak melindungi guru ini. Terlebih, ulahnya telah membuat tindakan yang vatal terhadap keluarganya.
Sementara itu, pemerhati dunia pendidikan M. Taupik Hidayat mengatakan, masalah ini harus ditanggapi dengan serius.
Artinya, pihak pemerintah dan Kanwil Kemenag Lampung harus turun tangan mediasi persoalan ini, sebagai penanggung jawab pengawas dan penyelenggara pendidikan.
“Berkaitan dengan dugaan penganiyaan oknum guru honorer terhadap siswa. Seharusnya APH melakukan penyidikan atas persoalan ini, agar masyarakat tidak mendapatkan berita yang tidak seimbang, jika mengandung unsur penganiyaan maka oknum guru harus ditindak tegas, kemudian jika kekerasan itu tidak terbukti dan masih koridor mendidik, saya rasa orang tua juga jangan langsung bertindak berlebihan,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, oknum guru honorer MAN 2 Bandar Lampung berinisial IS diduga menganiaya beberapa siswa.
Dugaan penganiayaan itu dilakukan di sekolah saat kegiatan keagamaan beberapa waktu lalu.
Salah satu siswi, S yang diduga mendapat penganiayaan mengaku trauma ihwal dugaan penganiayaan oknum guru honorer tersebut.
Dugaan pemukulan itu dilakukan di sekolah disaksikan banyak siswa lain, cukup lama S menutup diri ihwal insiden yang dialami, saat S ada keberanian menceritakan kejadian itu, S menceritakan pada ibunya.
“Namun nahas. Saat ibunya terlanjur emosi mendatangi sekolah dan sempat pingsan lalu dibawa ke rumah sakit. Setelah dirawat di rumah sakit, ibu S meninggal dunia,” kata Sy, paman siswi S.
Ia berharap pihak sekolah tegas dengan memberikan sanksi pada oknum guru honorer tersebut, bila perlu diberhentikan.
Hal sama dikatakan F, salah satu wali murid MAN 2 Bandar Lampung, yang mengaku mendengar kejadian tersebut dari anaknya.
“Saya denger dari anak, kawannya ditendang, dilempar gelas aqua terus dipukulin pake sandal,” ucap dia.
F mengaku mendengar kejadian dugaan pemukulan pada siswa tersebut bukan pertama kali, namun siswa tidak berani mengadu pada orang tuanya.
“Saya minta guru itu diganti, jangan ngajar lagi di sekolah itu,” kata dia.
Terpisah, Kepala MAN 2 Bandar Lampung, Nauval mengaku sudah mendengar kejadian tersebut. Ia mengaku kejadian ini cukup lama dan sudah diselesaikan dengan kekeluargaan.
“Yang bersangkutan kita panggil, semua termasuk guru. Namun siswi belum bisa dipanggil karena lagi dapat musibah. Nantinya kita mediasi lagi,” ucap dia.
Ia mengaku bakal memberikan sanksi pada oknum guru honorer tersebut sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
“Nanti pergantian struktur saat selesai semester. Kami akan posisikan di tempat lain,” kata dia. (sdk/ndi)