METRO — Empat Puskesmas di Metro menuju pelayanan inklusif. Hal itu guna meningkatkan pelayanan kesehatan di Bumi Sai Wawai.
Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin, mengatakan Pemkot bersama Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) dan SNV Indonesia mendeklarasikan fasilitas kesehatan.
“Kita sudah punya 4 playlout Puskesmas, yaitu di Kelurahan Iringmulyo, Margorejo, Banjarsari, dan Mulyojati,” katanya di Hotel IdeA, Jumat (8/4/2022).
Ia berharap, hal serupa diikuti oleh Puskesmas lainnya di Kota Metro. Menurutnya, ini hasil kolaborasi dan koordinasi secara kompreshensif.
Pada kesempatan sama, SNV Indonesia, Bambang Pujianto, mengatakan audit terpenting ada pada faktor sosial.
Sebab, audit sosial merupakan satu pola baru bagaimana menyertakan masyarakat untuk ikut melakukan audit.
“Selama inikan misalnya penilaian audit dilakukan oleh struktur pemerintahan sendiri, pemda atau provinsi,” ujar dia.
Kini pihaknya menjadikan Bandarlampung dan Metro sebagai model audit yang menyertakan kelompok masyarakat.
“Termasuk yang paling penting adalah karna kita menuju layanan yang inklusif itu adalah kelompok kelompok disabilitas itu sendiri. Mereka bisa melakukan audit karna mereka juga merasakan layanan puskesmas sehingga mereka saran sesuai kebutuhan mereka,” papar dia.
Ia berharap proses ini membuat kerja sama yang baik antara masyarakat dan pihak puskesmas. “Sehingga tak ada disparitas,” imbuhnya.
Kini, pihaknya tengah fokus pada persoalan kebersihan dan sanitasi. Sebab itu merupakan faktor utama yang menunjang kesehatan di puskesmas.
Sementara, Direktur Eksekutif YKWS, Febrilia Ekawati, mengklaim empat Puskesmas tersebut sudah mencukupi standar baik.
Namun, sarana yang mengakomodir para disabilitas belum ada. “Contohnya toilet duduk,” katanya.
Tapi, lanjutnya, ada satu Puskesmas yaitu Margorejo yang berinisiatif membangun 1 unit toilet duduk.
“Harapannya 3 puskes lain yang menjadi lokus maupun 11 puskes di Metro mengakomodir kebutuhan penyandang disabilitas, termasuk layanannya juga,” pungkasnya. (Rendi)