CakraLampung.Com – Guna mendukung Pemerintah Kota (Pemkot) Metro untuk menekan penambahan cluster sekolah, SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan menerapkan sistem pembelajaran tatap muka (PTM) secara hibrid.
Hal tersebut diungkapkan Waka Kurikulum SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Metro, Arif Bahtiar. Menurutnya, dengan mengikuti anjuran Pemerintah dimana sesuai dengan SKB 4 Menteri sehingga kapasitas siswa yang hadir hanya 50 persen dan melakukan tiga hari pembelajaran dalam satu minggu.
“Sesuai dengan peraturan maka kami ikuti. Kita juga dalam seminggu melakukan pembelajaran 3 hari selang-seling untuk kelas 7,8 dan 9,” kata dia, Senin (7/2/2022).
Dia menambahkan, bahkan pada kelas internasional juga yang notabene nya mudah dikendalikan juga tetap menggunakan hal serupa.
“Untuk kelas internasional dilakukan secara full. Namun, tetap tiga hari dalam seminggu. Walaupun mereka lebih bisa untuk beradaptasi tetap kita utamakan keselamatan dan kesehatan,” tambahnya.
Dia menjelaskan, selain itu untuk meminimalisir adanya hal yang tidak diinginkan, pihaknya juga telah membentuk tim satgas sekolah.
“Untuk tim satgas ini tergabung dari siswa PMR dan para guru. Mereka telah mendapatkan edukasi penanggulangan pandemi covid-19 dari Puskesmas Mulyojati,” ujarnya.
Ditempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Metro, Suwandi mengungkapkan, dengan melakukan monitoring ke sekolah-sekolah pihaknya lebih cepat untuk mendeteksi adanya paparan covid-19.
“Tentunya kami gerakan satgas sekolah untuk selalu melaporkan baik aktivitas maupun kejadian di sekolah tersebut. Ini untuk mempercepat koneksi antara Dinas Kesehatan dan Pendidikan jika terjadi penambahan kasus untuk segera melakukan tracing dan sterilisasi ruangan,” kata dia. (rnd/asf)